Friday, April 13, 2012

Hapus Virus Menggunakan Regedit Windows

 Sulit untuk menghapus virus di Windows Registry Sistem (regedit), Karena tidak mudah menemukan virus di dalam regedit (registri). Jika Anda salah memasukkan atau menghapus tombol, data atau nilai, Windows mungkin tidak dapat berjalan setelah itu (windows anda mengalami kerusakan). Di sini tips belajar seo blog tutorial, hanya menunjukkan cara untuk memeriksa semua program tidak diinginkan yang masuk ke memori komputer ketika Windows pertama kali dioperasikan (Windows start). Untuk mengubah data di dalam registry, Anda perlu menjalankan Microsoft Registry Editor – RegEdit.exe. Anda dapat memakai langkah mudah dengan Klik Tombol Start, kemudian klik dan pilih Run. Ketika jendela Run telah muncul, kemudian ketik ‘RegEdit’ ada kotak yang telah disediakan, dan klik tombol OK.
Anda mungkin tidak dapat membuka regedit, disebabkan virus telah memblok pintu keluar masuk regedit tersebut. Untuk kasus diman regedit tidak bisa dibuka, Anda perlu membuka windows dengan melalui Safe Mode agar regedit bisa jalan. Biasanya anda perlu login account Administrator. Karena itu, anda perlu mengetahui Nama Administrator account dan password anda, jika anda adalah pengguna komputer baru (baru memiliki komputer).

Microsoft System Configuration Utility atau biasa disingkat dengan MSConfig.exe akan keeps entries of Start-Up programs. Dan langkah pertama adalah Anda harus memeriksa setiap program yg ada di dalam HEKY_LOCAL_MACHINE.
Buka, HEKY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows\CurrentVersion, Periksa program yang ada di dalamnya. RunOnce dan RunOnceEX. Jika anda melihat sesuatu yg mencurigakan dan tidak mengetahuinya, cari tahu mengenai seluk beluk program tersebut dengan cara mengetikkannya di Google untu memperoleh informasi yang akurat. Jika file .exe tersebut adalah virus atau spyware, Jangan tunggu lama untuk menghapusnya, lebih cepat lebih baik. Langkah sederhana diatas dapat anda coba pada HEKY_CURRENT_USER.
Selanjutnya, buka HEKY_CURRENT_USER\SOFTWARE\Microsoft\Windows\CurrentVersion, kemudian cek data yang tak dibutuhkan (.exe programs) yang sedang berjalan. RunOnce and RunOnceEX. Jika menemukan kejanggalan, lakukan langkah diatas, dan jika terbukti virus atau spyware, langsung hapus saja.
Beberapa virus akan mengembalikan entri atau kembali lagi, meskipun Anda menghapus data virus tersebut dari System Registry Editor (Regedit). Virus dengan jenis ini perlu tools khusus untuk menghilangkannya.


Tips dan Trik Anti Virus: Menghilangkan Virus Apapun yang menginfeksi Komputer (Windows XP) Anda Secara Mudah dan Murah (Tanpa Anti Virus)
Diterbitkan Sabtu, 30 Juni 2007 Tak Berkategori 167 Comments
Tags: artikel, internet, komputer, pengalaman, software, teknologi, tips dan trik

Ketika beberapa tahun atau bulan yangg lalu, seweaktu virus Brontok dan variannya menyerang dan booming seantero Indonesia., termasuk juga khususnya di Yogyakarta, banyak teman-teman saya yang kebingungan dan panik karena anti virus ternamanya tidak mampu mendeteksi virus ini. Begitu pula selanjutnya virus-virus lokal yang semakin menggejala di Yogyakarta waktu itu. Dan ternyata saya pun kemudian mengalaminya, komputer saya akhirnya terkena juga waktu itu (kalau tidak salah karena memang saya sengaja, pengen membuktikan, he he he).

Saya sampai sekarang masih setia menggunakan Norton AntiVirus 2005 yang masih terus saya update virus definitionnya tiap minggu, namun ketika boomin virus lokal terjadi, norton saya pun tidak mampu mendeteksi keberadaan virus tersebut. Dan beberapa kali pula virus lokal masuk ke komputer saya. Nah, selama saya menggunakan Widows Xp, saya mempunyai trik paling jitu untuk menghilangkan Virus atau membasmi Virus lokal ini secara cepat, mudah dan gampang. Dan tips dan trik berikut selama ini selalu berhasil menyelamatkan komputer saya dari kerusakan lebih karena virus. Apapun itu jenis virusnya.
Dari beberapa pembacaan saya mengenai cara menghilangkan virus yang saya dapatkan dari internet seperti situs vaksin.com, saya sering kali malah tidak melaksanakan anjuran yang diberikan di panduan menghilangkan virus. Seringkali anjuran menghilangkan virus yang diberikan oleh beberapa situs antivirus malah menyuruh kita untuk mematikan fitur restore point dan masuk ke safe mode. Nah dari situ kemudian kita berusaha menghilangkan virus secara manual. Ini tentunya memerlukan keahlian lebih dan sering kali melelahkan serta memusingkan buat para pemula seperti saya.
Lalu apa yang saya lakukan. Saya sering kali mencurigai komputer saya apabila terkena virus. Komputer saya bekerja tidak seperti biasanya alias menjadi sangat lambat atau bisa juga saya mendapati file-file tertentu yang sangat mencurigakan. Biasanya file-file tersebut berekstensi .exe. Contohlah kasus brontok yang iconnya sama dengan folder Windows XP namun memiliki file tipe application dan berekstensi exe. Ini hanya merupakan salah satu contoh. Saya kok yakin, jika anda sudah cukup mengenal sang komputer yang menemani hampir tiap minggu kegiatan anda, suatu perubahan kecil yang tidak biasa yang terjadi di komputer anda bisa anda ketahui.

Baru seminggu ini saya juga terkena virus yang saya tidak tahu apa sesungguhnya, bahkan namanya saja tidak tahu. Anti virus saya tidak mampu mendeteksi. Ini karena saya mendownload file dari suatu situs hacking, bentuknya zip file. Ketika saya ekstrak tidak terjadi apa-apa, namun ketika file tersebut ingin saya coba jalankan dan kemudian saya klik dua kali, eh ternyata tidak muncul apa-apa. Malah kemudian kerja prosesor saya selalu lebih diatas 80%. Hasilnya komputer saya melambat. Walaupun tidak ada file yang dihancurkan karena virus ini namun dengan infeksi yang mempengaruhi kerja prosesor saya –yang memang sudah kecil–, hal ini membuat saya semakin tidak nyaman.
Karena saya pikir virus ini sudah masuk ke memori, saya matikan saya secara manual (Tidak lewat shut down tapi langsung saya matikan dengan memencet tombol power lama). Dalam pemikiran saya mungkin dengan cara ini virus tersebut bisa hilang dari memori dan ketika dinyalakan virus tidak jalan lagi.
Sayangnya, cara yang sering saya lakukan terhadap virus yang sering menginfeksi memori ini tidak berhasil. Biasanya dengan cara langsung mematikan secara manual kerja virus bisa berhenti dan kita tinggal mendelete virus tersebut (pake shift delete, bukan delete biasa). Kemudian cara terakhir saya yang telah sering saya gunakan untuk mengatasi segala macam virus saya lakukan.

Saya matikan antivirus saya. Kemudian pergi ke applikasi:
Start >> All Programs >> Accessories >> System Tools >> System Restore
Inilah yang biasa saya lakukan jika saya telah kehabisan akal mengatasi virus. Sedikit catatan mengenai System Restore. System Restore merupakan sebuah fungsi untuk mengembalikan settingan anda seperti semula seperti waktu penggunaan yang anda pilih. Setiap anda menginstal atau uninstal software, biasanya System Restore akan menyimpan Settingan lama anda sebelum anda mengistal atau uninstal software tersebut. Dengan cara ini setiap ekstensi exe atau aplikasi apapun yang terinstal sesudahnya akan dihapuskan atau dihilangkan. Termasuk Register Windows anda akan kembali seperti semula. Hal inilah yang bisa membikin virus hilang dari komputer anda.

Dengan cara ini anda tentunya tidak mengharuskan adanya instalasi antivirus di komputer anda. Akan tetapi seringkali ada beberapa virus yang secara otomatis mematikan fungsi restore point ini. Jika ini terjadi lakukan shutdown manual lewat tombol power atau cabut aja kabel anda, atau matikan listrik istilahnya (dengan resiko kemungkinan ada file yang rusak, tapi biasanya tidak terjadi kok), lalu boot dari safe mode dan restore dari sana ke settingan sebelum terkena virus. Biasanya berhasil kok, terutama untuk brontok selalu berhasil. Saya juga heran brontok kan sangat mudah dikenali secara visual kenapa kok bisa-bisanya terkena virus ini, mungkin bagi yang pemula kali ya? Ah gak tahu saya.
Anehnya, saya jarang menemukan tips dan trik ini dikajian situs-situs antivirus. Malahan mereka menyuruh mematikan fitur restore ini, kemudian dengan cara yang lumayan rumit dijelaskan cara-cara menghilangkan virus tersebut secara manual. Dan tentunya kemudian menyuruk kita lebih baik membeli dan memakai antivirus mereka yang mereka nyatakan sudah bisa mendeteksi dan menghilangkan virus tersebut. Mungkin ini merupakan trik bisni mereka sih.
Ohya, sekedar info. Akan lebih baik jika anda menyimpan dokumen anda pada partisi hardisk yang berbeda, karena biasanya virus menyerang partisi C tempat system windows anda bekerja. Dengan cara ini, jika komputer anda parah dan tidak bisa dikembalikan karena terkena virus, anda cukup melakukan instalasi ulang (format dan instal) windows anda kembali. Tentunya format dan instal di partisi C. Dengan demikian data anda di partisi yang lain tidak hilang. Demikian saran saya.
Sharing Internet untuk 2 PC dengan Bridge Windows

Sharing Internet untuk 2 PC dengan Bridge Windows
Tutorial Jaringan kali ini erat sekali hubungannya dengan tutorial penulis sebelumnya, yakni mengenai “Koneksi 2 PC menggunakan kabel Cross”, sehingga sebelum membaca artikel ini lebih lanjut, penulis sarankan untuk membaca artikel tersebut.
Bagi seorang yang memiliki akses internet di rumah mungkin pernah menemui kasus seperti bagaimana caranya membagi koneksi internet hanya untuk 2 pc. Bisa saja menggunakan switch atau hub, kemudian memasangkan kabel modem adsl ke dalam switch atau hub tersebut kemudian membagi koneksi berdasarkan topologi jaringan star. Penulis rasa ini hanya menghabiskan resource saja, dan dana yang keluar tentunya lebih besar lagi. Kira-kira gambarannya adalah seperti ini :

Dibutuhkan satu buah switch, sekitar beberapa minggu yang lalu penulis cek harga hub 8 port itu sekitar Rp 250 ribu. , dan dibutuhkan 2 kabel jenis strike, di tambah 4 buah RJ 45, hmmm… berapa kira-kira dana yang habis di keluarkan ?? Kurang lebih sekitar Rp 270 ribu. Mungkin bisa kurang. Tergantung yang jual temen atau bukan. Harga temen sekitar … Lah jadi jualan ?? ~~
Beda halnya jika kita menggunakan topologi bus yang hanya membutuhkan satu buah lan card tambahan, dipasang pada salah satu pc, dan satu buah kabel jenis cross, tentunya bisa meminimalisir biaya yang akan dikeluarkan, satu buah lan card harganya sekitar Rp 45 ribu. Sisanya bisa dipakai untuk pedi cure dan medi cure … ~~ Ya, kira-kira gambaran dari topologi bus yang dapat meminimalisir pengeluaran, seperti ini :
Hanya dibutuhkan satu buah lancard tambahan, dan satu buah kabel cross. Lan card tambahan dipasang di salah satu pc, dan pc ini harus terhubung secara langsung ke modem adsl, seperti pada gambar di atas. Dengan kata lain, 2 lan card inilah yang nantinya akan dijadikan sebagai bridge. Perlu diketahui bridge dalam windows XP biasanya hanya memiliki satu alamat IP.
Penulis tegaskan kembali, teknik yang satu ini berbeda dengan teknik ketika anda membuat dial connection type PPoE (biasanya digunakan pada broadband ADSL). Dial connection langsung dari PC berakibat pc yang mendial connection tersebut akan memiliki IP Public. Nah itu adalah alasan penulis membuat artikel ini. Dengan kata lain, pada teknik ini yang memiliki ip public nantinya adalah si modem itu sendiri. Bukan PC yang melakukan Dialing connection. PC di sini hanya berfungsi sebagai bridge saja. Bukan mendial connection.

Setelah terpasang jaringan seperti pada gambar, langkah selanjutnya adalah menyetting komputer yang memiliki 2 lan card tersebut.
1. Klik Start > Run > ketik Regedit [enter]
2. Masuk ke : HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Services\Tcpip\Parameters
3. Ubahlah Nilai dari “IPEnableRouter” menjadi 1
4. Tutup Regedit.
5. Restart PC.

Langkah selanjutnya adalah membuat bridge dari 2 LAN Card pada pc tersebut. Caranya adalah, masuk ke Control Panel Network Connection, kemudian klik kanan dan pilih bridge connection.
Tunggu sebentar hingga terdapat 1 koneksi baru, yaitu network bridge.
Kemudian klik kanan Network Bridge tersebut, pilih properties, pada adapters centang 2 lancard yang akan dijadikan bridge,
pada This Connection Use the following items, pilih Internet Protocol (TCP/IP) kemudian klik button Properties. Untuk pengisian IP Address, di haruskan 1 class dengan modem adsl, pada gambar ini terlihat, PC yang di jadikan Bridge mempunyai IP, 192.168.1.2, dan Modem ADSL sebagai Gatewaynya adalah 192.168.1.1, Preferres DNS server di sini adalah DNS milik ISP.
Selesai kemudian Ok.
Selanjutnya adalah settingan pada client, yakni di haruskan untuk menggunakan IP Class yang sama dengna bridge, anda bisa menggunakan 192.168.1.3 – 192.168.1.254, dengan Default Gatewaynya mengarah kepada Bridge, yakni 192.168.1.2, dan DNS Server mirip dengan propertiesnya bridge. Ya, selesai, anda sudah dapat menggunakan fasilitas bridge ini untuk berinternet ria.