
Banyak makan ayam yang disuntik hormon menyebabkan pria jadi kemayu?
Tahun lalu, Presiden Bolivia Evo Morales melontarkan pernyataan kontroversial: produsen ayam potong menyuntik ayam-ayamnya dengan hormon, dan hal ini menyebabkan banyak pria jaman sekarang menjadi kemayu dan mengalami kebotakan.
Banyak yang menertawakan pernyataan Evo Morales. Tetapi beberapa kajian ilmiah mengindikasikan Morales tidak sedang bercanda.
Empat tahun lalu (2007), Profesor Shanna Swan dari University of Rochester mempublikasikan makalah ilmiah dalam jurnal Human Reproduction yang berjudul “Kualitas Sperma Pria Mandul di Amerika dan Hubungannya dengan Konsumsi Daging Sapi oleh Si Ibu Selama Kehamilan”. Dalam artikel yang mengundang pro-kontra itu, Profesor Swan mengungkap indikasi kuat tingginya tingkat konsumsi daging sapi oleh si ibu mempengaruhi perkembangan testis janin dan pada akhirnya menyebabkan si anak mandul ketika dewasa.
Yang menjadi gara-gara bukan daging sapinya. Profesor Swan secara tegas menuding hormon anabolic steroids dalam daging sapi sebagai penyebab kemandulan pria Amerika. Anabolic steroids biasa digunakan oleh peternak sapi di Amerika untuk mempercepat penggemukan sapi. Beberapa atlet binaraga juga diketahui mengkonsumsi anabolic steroids untuk mempercepat perkembangan otot.
Penggunaan hormon untuk mempercepat penggemukan hewan potong sebenarnya dihalalkan oleh Badan Pangan dan Obat-obatan Amerika Serikat (U.S. Food and Drug Administration/FDA). Ada enam jenis hormon dari golongan steroid yang diizinkan oleh FDA: estradiol, progesterone, testosterone, zeranol, trenbolone acetate, dan melengestrol acetate. Estradiol dan progesterone adalah hormon kewanitaan, testosterone adalah hormon lelaki, dan tiga hormon yang terakhir digolongkan sebagai hormon pertumbuhan untuk mempercepat penggemukan.
Untuk saat ini FDA hanya mengizinkan pemakaian hormon-hormon tersebut untuk sapi dan domba, sedangkan untuk ayam, kalkun, itik, dan babi tidak diizinkan. Entah bagaimana di negara lain seperti Malaysia misalnya, karena ayam potong di Malaysia ukurannya sungguh nauzubillah besarnya dibanding ayam potong di Indonesia.
Malangnya, tidak banyak penelitian ilmiah yang mengkaji efek pemberian hormon kepada hewan potong terhadap perkembangan fungsi seksual manusia. Penelitian seperti yang dilakukan oleh Profesor Swan sangat langka dan bisa dihitung dengan jari.
Puber awal dan payudara membesar!
Pada awal tahun 1980an pernah dilakukan penelitian oleh Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (U.S. Centers for Disease Control/CDC) di Puerto Rico. Gara-garanya, banyak kasus anak perempuan yang mengalami puber di usia 8 tahun! CDC mencurigai hal tersebut disebabkan oleh konsumsi ayam potong yang disuntik hormon. CDC menemukan sampel ayam potong yang mengandung kadar estrogen (hormon wanita) sangat tinggi. Tetapi sayangnya laporan CDC itu tidak dikonfirmasi oleh laboratorium lain.

Gynecomastia, pembesaran payudara pada pria
Jurnal kedokteran nomer wahid, Lancet, di tahun 1979 merilis hasil kajian oleh University of Milan yang menyelidiki kasus meledaknya jumlah murid lelaki dan wanita dengan payudara membesar di sebuah sekolah di Itali. Tidak main-main, 58% murid lelaki berusia 6-10 tahun mengalami pembesaran payudara! Para peneliti Itali itu menemukan kadar hormon estrogen (hormon wanita) yang sedikit meningkat di kalangan murid yang payudaranya membesar. Walaupun para peneliti itu gagal menemukan pencemaran hormon estrogen dari sampel makanan di kantin sekolah, mereka tetap menaruh kecurigaan pada suplai daging ayam dan sapi yang tidak terkontrol.
Heidi Krieger: wanita berubah jadi pria!
Manusia memiliki keseimbangan hormon seksual sesuai jenis kelamin setiap orang. Jika keseimbangan ini terganggu dengan konsumsi hormon dari luar, efek paling drastis adalah seperti yang dialami atlet eks-Jerman Timur Heidi Krieger: dari wanita berubah menjadi pria!

Heidi Kreiger (kiri) dan Andreas Krieger (kanan). Orangnya sama saja.
Heidi Krieger dikenal sebagai atlet lontar martil profesional yang memenangi medali emas Olimpiade era 80an. Pada waktu itu Heidi Krieger adalah seorang atlet wanita.
Sesuai saran pelatihnya, Heidi mengkonsumsi obat-obatan yang dia tidak ketahui jenisnya untuk meningkatkan penampilannya di gelanggang. Lambat-laun Heidi mulai merasakan perubahan drastis: dia mulai tertarik dengan sesama wanita dan perasaan sebagai pria mulai muncul.
Belakangan diketahui obat yang dikonsumsi Heidi adalah Oral-Turinabol, sejenis testosterone yang merupakan hormon seksual pria.
Kini, Heidi Krieger dikenal sebagai Andreas Krieger, seorang lelaki…
