Penyakit jantung ini
menyebabkan jantungnya melemah dengan cepat dan tidak mampu memompa
darah ke seluruh tubuh. Kondisi itu menyebabkan ia sangat lemah hingga
nyaris hanya bisa berbaring. Bahkan hanya bergerak beberapa langkah
membuat kehabisan napas. Harapannya hanya dengan melakukan transplantasi
jantung namun kondisinya terus memburuk sebelum ada donor potensial
untuknya untuk penyakit jantungnya ini.
Kisahnya berawal saat pria yang memiliki
satu orang ini diprediksi umurnya tidak akan lama lagi. Ia hanya
tinggal menghitung hari saat menuju kematian akibat penyakit jantungnya
yang sangat parah. Hal ini membuat ia menjadi salah satu daftar tunggu
untuk transplantasi jantung. Menurut pengakuan Green menjelaskan bahwa
dua tahun lalu, setiap hari ia bersepeda sejauh 14 km saat berangkat
bekerja dan 14 km lagi saat pulang. Namun begitu dibawa ke rumah sakit
ia bahkan berjalan saja sangat sulit. Namun dokter memutuskan untuk
memberinya jantung buatan karena kondisinya sudah sangat buruk.
Dokter di rumah sakit Papwort sebuah
rumah sakit jantung terkenal yang terletak di Cambridge memutuskan untuk
memberinya jantung buatan utuh. Dokter mengganti jantung rusak Green
dengan alat yang menggantikan peran otot dan bilik jantung. Tidak
seperti pada jantung buatan sebelumnya bahwa alat pacu jantung yang
menjadi sumber tenaga jantung ini diletakkan di luar tubuh dan bisa
dibawa di dalam tas atau ransel.
Operasi jantung yang
dilaksanakan Juni dan berlangsung selama enam jam ini harus dilakukan
mengganti baterainya setiap beberapa jam dan jantung buatan itu bisa
bertahan selama tiga tahun. Menurut Steven Tsui, dokter bedah jantung
memimpin operasi itu mengatakan, jantung buatan hasil desain SynCardia
itu hanya dimaksudkan sebagai “jembatan” hingga ada jantung asli untuk
ditransplantasikan pada Green.
“Saya sangat senang bisa pulang dan bisa
melakukan berbagai hal yang sudah lama tidak bisa saya lakukan, seperti
bermain dengan anak atau memasak untuk keluarga,” ujar ayah satu anak
itu. Bahkan ia menambahkan bahwa gerakan tubuhnya memang masih terbatas,
tetapi setidaknya ia bisa pulang dan berkumpul dengan keluaga. Menurut
Gill istri dari Green ini menyatakan bahwa mereka sudah tidak sabar
untuk memulai kehidupan baru yang normal di London untuk pertama kali
dengan Dylan, putra mereka yang berusia lima tahun.
Menurut Tui Untuk pertama kali
menyaksikan ada orang berjalan-jalan di Inggris tanpa jantung manusia,”
ujarnya. Mekipun kondisi orang yang yang mengalami penyakit jantung
dengan sangat parah khawatir waktunya tidak lama lagi dengan adanya
operasi seperti mendapat kesempatan hidup yang baru.